Sejarah Singkat Nahdlatul Ulama, Mulai Dari Banyaknya Organisasi Embrio Hingga Terbentuknya Komite Hijaz

- Jumat, 27 Januari 2023 | 09:54 WIB
Markas Besar Oelama (MBO) yang menjadi salah satu tempat berkumpulnya para tokoh Nahdlatul Ulama tempo dulu (Instagram @nudesigncenter)
Markas Besar Oelama (MBO) yang menjadi salah satu tempat berkumpulnya para tokoh Nahdlatul Ulama tempo dulu (Instagram @nudesigncenter)

NULES.CO – Nahdlatul Ulama (NU) merupakan salah satu organisasi keislaman terbesar yang ada di Indonesia bahkan dunia. Organisasi Nahdlatul Ulama berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 M atau pada 16 Rajab 1344 H.

Berdirinya Nahdlatul Ulama diinisiasi oleh kalangan ulama tradisionalis untuk mempertahankan dan melestarikan Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang mempunyai sanad langsung dengan Rasulullah SAW.

Tokoh-tokoh yang mendirikan Nahdlatul Ulama mayoritas berasal dari kalangan pesantren yang masih mempertahankan Islam Tradisionalis.

Baca Juga: Meski diundang Stasiun TV dan Bertemu Jhon LBF, Ternyata Sultan Akhyar Ngaku Tidak Dapat Apa-apa Selain Lelah

Beberapa tokoh yang ikut mendirikan Nahdlatul Ulama di antaranya adalah KH. Hasyim Asy’ari, KH Wahhab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, dan banyak tokoh lainnya.

Ciri khas yang begitu kental menempel di Nahdlatul Ulama adalah banyaknya tradisi dengan basis keislaman yang sampai saat ini masih dilestarikan. Seperti perayaan haul, yakni kegiatan memperingati hari kematian salah satu keluarga atau tokoh tertentu.

Ada juga kegiatan tahlilan, yaitu doa bersama untuk orang yang baru wafat. Tahlilan ini biasanya digelar selama 7 hari berturut-turut di kediaman orang yang sudah wafat atau rumah duka.

Baca Juga: Tidak Banyak Yang Tau! Ini dia Manajemen Waktu Ala Maudy Ayunda, Mudah Banget!

Dalam sejarahnya, sebelum Nahdlatul Ulama berdiri, ada beberapa organisasi berbasis Islam yang menjadi embrio lahirnya NU. Pada tahun 1916 ada organisasi pergerakan yang terbentuk dengan nama Nahdlatul Wathan yang memiliki arti Kebangkitan Tanah Air.

Organisasi ini lahir dari kalangan pesantrem yang bertekat untuk melawan kolonialisme.

Dua tahun berselang atau pada 1918, terbentuklah Taswirul Afkar atau disebut juga dengan Nahdlatul Fikri yang memiliki arti Kebangkitan Pemikiran. Organisasi ini menjadi wadah kaum santri dalam pendidikan sosial politik dan keagamaan.

Baca Juga: Wanita Tertua di Dunia Meninggal Dunia

Ada juga organisasi Nahdlatut Tujjar yang menjadi wadah pergerakan kaum sudagar dalam memperbaiki perekonomian rakyat.

Selain banyaknya organisasi yang mejadi embrio lahirnya NU, ada pula peristiwa yang semakin memantapkan para ulama pesantren untuk mendirikan organisasi tradisionalis tersebut.

Halaman:

Editor: Sa'dullah

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Berpikir Lateral, Solusi Berpikir yang Cermat

Minggu, 26 Maret 2023 | 14:02 WIB

Lingkungan Toxic yang Tidak Kita Sadari

Minggu, 26 Maret 2023 | 13:51 WIB

Setelah Menikah, Apa Yang Berubah?

Rabu, 22 Maret 2023 | 08:27 WIB

Kearifan Pesantren: Etika Murid Kepada Guru

Senin, 20 Maret 2023 | 18:16 WIB

Siapkan hal berikut sebelum datang bulan Ramadan

Senin, 20 Maret 2023 | 18:05 WIB

Catatan untuk Penulis Pemula

Senin, 20 Maret 2023 | 10:46 WIB

Catatan Bagi Kamu yang Memendam Perasaan

Senin, 20 Maret 2023 | 10:25 WIB

Self Talk Terbaik

Jumat, 17 Maret 2023 | 10:49 WIB

5 Tips Buat yang Mau Berkarya

Selasa, 7 Maret 2023 | 06:35 WIB

Mengenal strategi TARGET dalam Menulis Buku

Sabtu, 4 Maret 2023 | 08:39 WIB

Sampah dan Pencemaran Lingkungan

Kamis, 2 Maret 2023 | 07:53 WIB

Siapa Dibalik Menjamurnya Gerai Mixue?

Rabu, 1 Maret 2023 | 19:57 WIB

Tips Memulai Hari Agar Produktif Sepanjang Hari

Jumat, 17 Februari 2023 | 07:46 WIB

Mengapa orang bercanda?

Jumat, 10 Februari 2023 | 12:55 WIB

Hati-hati dengan Kalimat: Namanya Juga Anak-anak

Kamis, 9 Februari 2023 | 08:12 WIB

Syaikhona Muhammad Kholil dan 1 Abad NU

Senin, 6 Februari 2023 | 14:33 WIB
X