NULES.CO - Menuntut ilmu adalah aktivitas mulia, setara dengan jihad fi sabilillah. Para pejuang ilmu, baik sebagai guru maupun murid, merupakan para pahlawan ilmu pengetahuan. Kadangkala orang tua hanya sibuk menuntut prestasi anak-anaknya, tanpa menghargai perjuangannya, bahkan saat menyambut anak pulang sekolah.
Munif Chatib mengajarkan bagaimana menyambut anak pulang sekolah. Momen itu adalah saat penting yang harus diketahui orang tua.
Perlu diketahui, bahwa sepulang sekolah setelah anak-anak belajar seharian, apalagi di musim ujian dan ulangan, otak anak diperas dengan keras. Menurut Munif Chatib, pakar pendidikan, saat itu otak anak mengalami down shifting yang imbasnya penurunan fungsi. Tanda-tandanya, ketika ditanya tentang pelajaran sekolah, saat itu anak hanya menjawab "tidak tahu."
Maka, bagaimana cara menyambut anak pulang sekolah menurut Munif Chatib?
Pertama, sambutlah mereka layaknya pejuang yang baru datang dari medan perang. Ya, mereka adalah para pejuang ilmu, bukan? Allah pun telah menjanjikan pahala besar untuk para pejuang ilmu dan memuji mereka dalam banyak ayat dan hadits. Disambut dengan hangat, tentu anak akan merasa dihargai.
Kedua, biarkan mereka beristirahat sejenak. Apakah orang tua lupa masa-masa sekolah dulu? Betapa nikmatnya sekedar duduk sejenak dan menikmati hidangan tanpa harus ditanya tentang pelajaran. Sudahlah, anak-anak seharian sudah belajar dan di otaknya sudah penuh informasi. Tugas orang tua adalah menjaga otak anak tetap sehat agar segala ilmu itu tersimpan dengan baik.
Baca Juga: Motif Baru Pelaku Pencurian Uang Milik Nenek Penjual Kacang Di Kabupaten Bangkalan
Ketiga, biarkan anak menikmati aktivitas kesukaannya untuk beberapa saat. Misalnya sekedar menonton TV, bermain dengan saudaranya, atau bersama hewan peliharaannya. Tentu tanpa mengabaikan kewajiban seperti shalat dan mengaji. Namun, untuk ibadah pun ajak anak dengan cara menyenangkan, bukan dengan ancaman-ancaman.
Keempat, dengarkan anak-anak ketika bercerita tentang apa yang dialaminya seharian. Keseruan bersama guru atau teman. Bisa jadi yang berkesan baginya adalah saat-saat bermain di sekolah. Biarkan saja begitu, insyaallah ilmunya pun tetap tersimpan di otaknya, hanya saja dia tidak menceritakan pada orang tua.
Artikel Terkait
Beragam Cara Public figure Mendapat Hidayah
Optimalisasi Potensi Lokal Menuju Kemandirian
Sejauh mata memandang, apakah itu interpretasinya?
Inilah Jadwal Premier League pekan 20
Prediksi Manchester United vs Manchester City
Kinerja bagus, Evergreen marine crop naikin bonus
Mahasiswa KKN UTM mengadakan penanaman 1000 pohon di Alas Rajah
Apakah Anak Harus Mengikuti Jejak Orang Tuanya?
Kesalahan Orang Tua dalam Menyambut Anak Pulang Sekolah, Akibatnya Fatal