5 ide memeriahkan hari santri untuk pegawai dan pelajar

Nules.co - Sejak tahun 2015, setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional.

Hal itu dilandaskan pada Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 terkait Hari Santri Nasional yang dideklarasikan di Masjid Istiqlal oleh Presiden Jokowi.

Mulai saat itu, segenap elemen turut memeriahkan Hari Santri Nasional dengan berbagai even menarik. Apa saja ide memeriahkan hari santri untuk pegawai dan pelajar?

Baca Juga: 3 Update Terbaru Google Chrome yang Baru Saya Ketahui

Pertama, memakai dresscode ala santri di sekolah dan kantor. Bagi laki-laki memakai bawahan sarung, dan untuk wanita berjilbab dan berbusana muslimah berupa gamis, atau pakaian atas bawah dengan sarung Mbak santri. Memang, pakaian muslimah memang sudah lazim dipakai oleh para pegawai di berbagai instansi. Namun, khusus untuk hari santri para pegawai perempuan bisa memakai gamis putih atau sarung perempuan agar tampil beda.

Kedua, lomba fashion ala santri. Perlombaan ini akan menarik jika para pelajar atau pegawai memakai pakaian ala santri dengan sarung, songkok atau kopiah, dan busana muslimah dengan sarung ala Mbak Santri. Lebih seru lagi jika para peserta ditantang untuk memakai terompah atau bakiak kayu.

Baca Juga: Baca Amalan Ini Agar Jin Tidak Bisa Melihat Aurat Kita

Ketiga, lomba nadzoman atau shalawatan. Peringatan hari santri tahun ini lebih istimewa lagi karena masih dalam suasana Maulid Nabi Muhammad saw. Jadi, bisa juga sekalian diadakan lomba-lomba membaca syair, nadzoman, atau shalawatan. Perlombaan seperti ini juga bagus diadakan di kalangan santri pondok pesantren.

Keempat, pawai peringatan hari santri. Acara ini bisa dikemas seperti karnaval Agustusan. Namun, agar suasana hari santrinya lebih kental, setiap peserta hendaknya memakai sarung biarpun hanya dipakai di pundak. Misalnya, ada pelajar yang berpakaian polisi, ya di pundaknya tetap ada sarung. Demikian juga yang memerankan peofesi dokter atau apapun, tetap memakai sarung. Toh santri sekarang tidak hanya identik dengan mengajar di pesantren, melainkan sudah melebarkan sayap khidmahnya ke banyak ranah kehidupan.