Pernikahan: Ibadah Terpanjang, Terlama, dan Paling Butuh Kesabaran

Nules.co - Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk sekali shalat? Mungkin kebanyakan tidak sampai 10 menit. Berapa lamakah waktu berpuasa? Belasan jam saja, kemudian berbuka. Ibadah haji pun hanya hitungan hari. Namun, yang namanya pernikahan, waktu yang dibutuhkan sangatlah panjang dan butuh kesabaran ekstra dalam menjalaninya.

Itulah mengapa pernikahan disebut sebagai setengahnya agama. Kedudukannya sangat agung dan berharga, senilai setengah dari agama. Sisanya dibagi-bagi untuk ibadah yang lain, baik yang berupa amalan dan ritual maupun muamalah. Hablum minallah, dan hablum minan naas.

Baca Juga: Gugat ijazah palsu Jokowi, pihak penggugat malah ditangkap polisi

Karena keagungannya, maka ibadah yang bernama pernikahan ini tidak lepas dari ujian dan cobaan. Ada yang lancar secara ekonomi, diuji dengan akhlak pasangan. Ada yang secara material dan akhlak bagus, diuji dengan kesehatan. Ada yang diuji dengan sifat kerasnya pasangan, sifat kikir, ada yang menganggap pasangannya kurang tegas, ada yang terlalu protektif, ada yang malah mengabaikan adanya seolah tiada.

Semua pernikahan dan rumah tangga pasti diuji.

Untuk itu, hendaknya setiap pasangan yang sudah menikah memperhatikan hal-hal berikut ini:

Baca Juga: Lesti Kejora cabut laporan KDRT

Pertama, yakinlah bahwa setiap pernikahan pasti diuji. Maka jangan menggampangkan untuk berpisah karena ketidakcocokan ini-itu. Selama sama-sama masih berada di jalur iman, Islam, dan ihsan, masih terjaga akidah dan ibadahnya, hendaklah bersabar dan mencari solusi terbaik. Bisa jadi seolah ada pengganti untuk pasangan yang akan berpisah itu, tetapi nantinya pasti ada ujian dan masalah juga di pernikahan selanjutnya.

Kedua, setiap kali ada masalah dengan pasangan, jangan fokus kepada kesalahannya saja. Ingatlah kebaikannya, dan apapun yang dulu membuat pernikahan Anda layak diperjuangkan hingga ke pelaminan. Biasanya ketika pasangan bermasalah, yang muncul di hati hanyalah yang membuat kesal. Padahal, dalam setiap diri pasangan pasti ada plus minusnya.