• Jumat, 29 September 2023

Peran Siapakah yang Efektif Mencegah Kekerasan Terhadap Anak-Anak?

- Senin, 22 Mei 2023 | 05:56 WIB
Kekerasan pada anak (pexels)
Kekerasan pada anak (pexels)

NULES.CO - Kasus kekerasan terhadap anak dari tahun ke tahun terus saja meningkat. Bahkan dari tahun 2022 menuju 2023 kasus tersebut mengalami peningkatan secara signifikan. Demikian hasil statistik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

Ironis! Problem besar tersebut hendaklah menjadi perhatian kolektif terutama pihak pemerintah. Mereka harus terus berupaya menemukan solusi. Anak-anak yang kelak akan berada di garda terdepan memimpin bangsa mesti mendapat perlindungan serius. Jangan sampai terus-menerus mengerdil ruang aman bagi anak-anak.

Setelah saya kroscek, di kota yang saya tinggali pun tidak luput dari kasus tersebut. Dalam data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surabaya menyebutkan, sejak Januari - April kasus kekerasan terhadap anak mencapai 30-an kasus, (JawaPos.com, 18/05/2023)

Baca Juga: Apakah Suara Perempuan Aurat?

Sebenarnya gerak cepat yang diupayakan pemerintah sekalipun, maupun perhatian khusus pihak sekolah —saya rasa— tidaklah banyak memberikan pengaruh esensial untuk mengurangi problem besar tersebut. Karena pemerintah dan pihak sekolah tidak bisa intensif memberikan pengawasan terhadap anak.

Lalu bagaimana solusi jitunya?

Saya rasa, perkara yang paling efektif agar memberikan ruang aman bagi anak ialah peran dari keluarga sendiri. Ini menjadi PR penting bagi mereka.

Saya paparkan suatu contoh, saya mempunyai bibi yang berdomisili di Kota Surabaya. Dia memiliki seorang putra yang masih kelas 5 SD. Katanya, putranya tersebut setelah lulus SD akan dimasukan ke pondok pesantren. Sebab, katanya, putranya itu diduga terlibat pergaulan yang buruk. Tanda-tandanya ialah kerap kali keluar lalu pulang ke rumah tatkala malam semakin larut.

Keluarga merupakan pihak terdekat bagi anak-anak sehingga pendidikan utama senyatanya berasal dari lingkungan keluarga. Sehingga menjadi tugas besar mereka untuk melakukan upaya-upaya pencegahan agar kasus kekerasan anak tidak terjadi.

Baca Juga: Manfaat Menikah dengan Orang Madura; Keunikan dan Kekayaan Budaya yang Membawa Kebaikan

Kasus kekerasan terhadap anak disebabkan banyak faktor. Sebagaimana yang dikatakan, Ida Widayati, Kepala DP3AP2KB, salah satunya yang paling santer ialah penggunaan gadget. Dan lagi-lagi membatasi penggunaan gadget sangat bisa dilakukan oleh pihak keluarga, terutama ayah dan ibu.

Apapun faktornya, saya rasa, kalau pihak keluargalah yang mengawasi dan menangani maka tidak akan pernah terjadi kasus kekerasan terhadap anak.

Editor: Ahmad Kaab

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Memperbaiki generasi mulai sejak dini

Jumat, 30 Juni 2023 | 18:42 WIB

Tata Cara Salat Idul Adha

Kamis, 29 Juni 2023 | 05:53 WIB

Hah, Sekolah Mengemudi?

Jumat, 23 Juni 2023 | 17:30 WIB

Bolehkah Perempuan Menyembelih Hewan Qurban?

Minggu, 18 Juni 2023 | 20:09 WIB

Cara mendapatkan uang yang bisa Anda lakukan

Sabtu, 17 Juni 2023 | 09:26 WIB

Inilah 18 sikap orang dewasa yang bijaksana

Jumat, 16 Juni 2023 | 10:17 WIB

Amalan Tanpa Modal

Rabu, 14 Juni 2023 | 21:20 WIB

Cara mengembalikan mood yang kacau

Rabu, 14 Juni 2023 | 17:43 WIB

Stop Menjelaskan Dirimu Kepada Siapapun

Rabu, 7 Juni 2023 | 20:47 WIB

Jangan Mengubur Keinginan

Rabu, 7 Juni 2023 | 16:31 WIB

Ketika Rasa Takut Akhirat Telah Sirna

Selasa, 6 Juni 2023 | 11:42 WIB

Terpopuler

X