Apakah Suara Perempuan Aurat?

NULES.CO - Kita sering mendengar bahwa suara perempuan adalah aurat. Bahkan di beberapa forum, terutama di pesantren, terkadang perempuan dilarang untuk bersuara. Sebagai gantinya, jika ingin bertanya sesuatu mereka diminta untuk cukup menuliskan pertanyaannya. Jadi, apakah suara perempuan aurat?

Menurut jumhur ulama, suara perempuan bukanlah termasuk aurat. Dalil yang digunakan adalah para istri Nabi Muhammad saw menjadi rujukan ilmu bagi para sahabat. Para sahabat, baik laki-laki maupun perempuan banyak belajar hukum agama dari istri-istri Nabi dengan mendengarkan penjelasan.

Namun, ada beberapa pengecualian dalam hal ini, menurut jumhur ulama yang dirangkum oleh Profesor Dr. Wahbah Az Zuhaili.

Di antaranya adalah, suara perempuan tersebut tidak dianggap aurat kecuali jika berbentuk lagu dan irama, termasuk bacaan Al Qur'an. Alasannya adalah dikhawatirkan akan menimbulkan fitnah.

Baca Juga: Ternyata ini alasan Inara buka cadar

Dalam Al-Qur'an juga ada peringatan bagi istri Nabi agar tidak mengeluarkan suara yang lemah lembut atau manja, sehingga memancing lawan jenis untuk tertarik atau menimbulkan syahwat.

Berikut adalah ayatnya:

يَٰنِسَآءَ ٱلنَّبِيِّ لَسۡتُنَّ كَأَحَدٖ مِّنَ ٱلنِّسَآءِ إِنِ ٱتَّقَيۡتُنَّۚ فَلَا تَخۡضَعۡنَ بِٱلۡقَوۡلِ فَيَطۡمَعَ ٱلَّذِي فِي قَلۡبِهِۦ مَرَضٞ وَقُلۡنَ قَوۡلٗا مَّعۡرُوفٗا

Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.
(Surat Al-Ahzab, Ayat 32)

Meskipun ayat di atas ditujukan untuk istri Nabi, tetapi ibrahnya bisa diterapkan bagi para muslimah dan mukminah dalam menjaga diri dan kehormatan. Wallahu'alam.

-

Referensi:
Fiqih Islam wa Adillatuhu, Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, jilid 1 halaman 629.