NULES.CO - Kalau puasa diibaratkan kostum, maka pakaian yang memiliki beragam pernak-pernik dengan keistimewaan prestisius dan fantastis.
Yang saya maksud dengan 'puasa' di sini bukanlah terminologi menahan diri dari perkara yang membatalkan, tetapi pemaknaan 'puasa' yang mengakomodir praktik yang diwajibkan pada bulan Ramadhan.
Ya, sepanjang pengetahuan saya, puasa memiliki banyak fadhilah-fadhilah —yang diibaratkan pernak-pernik— dan fadhilah tersebut derajatnya tinggi di sisi Allah SWT.
Bayangkan saja, 'puasa' merupakan ibadah privasi antara hamba dengan tuhannya, antara makhluk (yang diciptakan) dengan khalik (Sang Maha Pencipta). Yang mempunyai pahala juga privasi, yakni khusus Allah sendirilah yang membalasnya. Entah dilipat gandakan 70 kali lipat, 100 kali lipat, 1000 kali lipat, atau seterusnya.
Baca Juga: Larangan bisnis thrifting bikin pusing
Kita saja, tidak bisa membedakan antara orang yang berpuasa dengan tidak berpuasa. Berbeda dengan shalat. Private space yang seperti ini, mempunyai pengaruh besar bagi 'nafsu' kita sebagai manusia. Bisakah kita mengontrolnya untuk tidak mengikutinya atau tidak.
Pernik yang juga menghiasi shoim (orang yang berpuasa) ialah hadiah masuk surga melalu akses Rayyan di hari akhir kelak. Di surga memiliki 8 akses, dan orang yang berpuasa akan khusus dipanggil untuk memasuki akses itu.
Lalu orang yang berpuasa kelak memperoleh kebungaan/kesenangan di saat bertemu Allah SWT. Selain kebahagiaan mereka ketika ifthar (berbuka).
Dengan berpuasa kita bisa merasakan bagaimana kondisi perut orang miskin. Sehingga saat berbuka, rasa syukur akan mengalir deras. Karenanya, fenomena berbuka menyebabkan 'kesenangan' tersendiri bagi orang yang berpuasa.
Artikel Terkait
Catatan Bagi Kamu yang Memendam Perasaan
Para Pengeroyok Santri hingga Meninggal Kini Mendekam di Rutan Bangkalan
TikTok Shop bikin ketar-ketir e-commerce lain
Self Talk Terbaik
Catatan untuk Penulis Pemula
Siapkan hal berikut sebelum datang bulan Ramadan
Kearifan Pesantren: Etika Murid Kepada Guru
Dugaan Kejahatan Korporasi BUMD Pamekasan, Ratusan Mahasiswa Penuhi Kantor Bupati
Setelah Menikah, Apa Yang Berubah?